Sabtu, 03 Oktober 2009

Kiat dan Trik Belajar

A. BELAJAR EFEKTIF

1. Pengertian Belajar Efektif

Belajar yang efektif adalah cara belajar yang dapat meraih tujuan yang ingin dicapai dari belajar itu sendiri. Pada pembelajran yang efektif, seorang guru mampu membimbing para siswanya mencapai kemampuan yang sesuai dengan kompetensi dasar dari materi yan diajarkan.

Misalnya : seorang siswa belajar matematika dengan judul pokok bahasan operasi perkalian, jika siswa tersebut dapat melakukan operasi perkalian dn mampu menjawb soal gurunya dengan baik maka cara belajar siswa tersebut dikatakan efektif.

Berdasarkan penelitian yang dilakuakan oleh Ross L. Mooney dan Mary Alice P, terdapat 37% jumlah mahasiswa pada sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat yang tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif (Don’t know how to study efectively). Bagaimana dengan cara belajar anda ?

2. Persiapan Belajar Efektif

Agar belajar menjadi efektif ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu :

a. Tumbuhkan motivasi untuk belajar

Motivasi belajar adalah kehendak yang mendorong seseorang melakukan keiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar anda, dapat dipadu dengan pertanyaan berikut : mengapa saya harus belajar, untuk apa saya belajar ?

Motivasi belajar seseorang dapat tumbuh karena pengaruh orang lain dan lingkungannya (motivasi ekstrinsik) atau memang karena kesadaran sendiri (motivasi intrinsik). Seorang siswa mau belajar karena ia mungkin termotivasi oleh hadiah, nilai, rangking, pujian (penghargaan), karena mau mencari ilmu atau mencapai cita-cita atau bahkan seorang siswa belajar karena termotivsi untuk beribadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jika seorang siswa sudah memiliki motivasi maka ia akan mudah melakukan kegiatan belajar. Tinggi rendahnya kemauan seorang siswa untuk belajar bergantung kepada jenis motivatornya. Seorang siswa yang termotivasi karena nilai, umumnya ia akan belajar jika akan ada penilaian seperti kalau ada ulangan harian atau bila ada tugas dari gurunya selebihnya biasanya ia tidak mau belajar. Berbeda dengan seorang siswa yang termotivasi karena hendak mencari ilmu, maka ia akan senantiasa belajar walau tidak ada tugas atau ulangan sekalipun.

b. Buat jadwal belajar yang rutin dan teratur

Setelah seorang siswa memiliki motivasi, buatlah jadwal yang jelas dan teratur terutama jadwal belajar di luar sekolah. Misalnya setiap hari ada 3 kali waktu untuk belajar, siang hari (pukul 14.00 s/d 16.00), malam hari (pukul 19.00 s/d 21.00) dan dini hari (pukul 03.30 s/d 05.00). Langkah berikutnya adalah menetapkan jadwal pelajaran.

Dalam menetapkan jadwal pelajaran, ada 2 hal yang harus dipertimbangkan yaitu :

· Sesuaikan jenis pelajaran yang akan dipelajari dengan waktu belajar yang sudah ditetapkan. Misalnya : waktu siang untuk mengulang, malam untuk pelajaran eksak seperti Matematika atau IPA dan dini hari untuk pelajaran hapalan. Namun pada pelaksanaannya masalah waktu belajar seorang siswa dapat disesuaikan dengan kecocokan siswa yang bersangkutan dan jenis pelajaran pun dapat diatur sesuai dengan kepentingan.

· Porsi belajar di sekolah dengan di rumah harus seimbang, artinya jika pelajaran matematika di sekolah 3 x seminggu, maka di rumah pun porsi belajar matematika 3 x seminggu. Jadi bukan karena faktor suka maka porsi belajar di rumah banyak tetapi jika tidak suka maka porsinya sedikit.

Jika jadwal belajar sudah dibuat, maka hendaklah dipatuhi dan dilaksanakan. Belajar sedikit-sedikit tapi rutin (sering) masih lebih efektif daripada belajar banyak tetapi tidak rutin (jarang).

Lakukan prinsip : 6 x @ 2 jam seminggu = 2 jam + 2 jam + 2 jam + 2 jam

+ 2 jam + 2 jam

Hindarkan prinsip : 2 x @ 6 jam seminggu = 6 jam + 6 jam

· Siapkan fasilitas belajar, seperti : tempat belajar, alat tulis, buku catatan, buku latihan, buku pelajaran, dan alat bantu

· Jaga stamina baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) agar tetap dalam kondisi prima, melalui makan minum yang cukup dan teratur, olah raga yang teratur, istirahat yang cukup dan berdoa.

  1. Kiat Belajar Matematika Yang Efektif

a. Belajar Matematika di sekolah

Belajar matematika di sekolah mengikuti kaidah SMART, yaitu :

1. Siapkan pelajaran dengan baik, seperti : membawa perlengkapan belajar dan PR (bila ada).

2. Menyimak uraian yang disampaikan oleh guru dengan baik dan penuh konsentrasi

3. Aktif bertanya jika ada uraian guru yang kurang jelas

4. Rajin sekolah dan rajin mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan

5. Tuliskan kembali apa yang diterangkan oleh guru dengan membuat rangkuman materi dan rumus.

b. Belajar Matematika di Rumah

1. Catat teori, konsep, dan rumus matematika sebagai rangkuman materi. Mencatat rumus matematika dapat pada buku saku atau pada kertas yang kemudian ditempel pada tempat yang strategis sehingga mudah untuk dibaca kapan saja.

2. Efisien dalam mengelola waktu, dan efektif setiap kali belajar (Tercapai target jangka pendek).

3. Rajin mengerjakan soal latihan dalam jumlah banyak termasuk PR.

4. Disiplin belajar, teratur dan konsisten.

5. Aktif bertanya kepada teman pandai atau guru mengenahi soal latihan yang sulit.

6. Serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang menggenggam segala urusan melalui do’a dan bertawakal

  1. Mengembangkan Sikap Positif Terhadap Belajar

a. Nyakin dapat berhasil dalam kegiatan belajar

b. Belajar menemukan (membuktikan) atau mencari sesuatu yang ditugaskan.

c. Siap menanggung resiko (tidak putus asa) bila belajar tidak berhasil.

d. Walau tidak berhasil tetapi tetap tekun, karena ketekunan merupakan awal keberhasilah.

  1. KIAT MENGATASI KESULITAN BELAJAR

Beberapa indikasi seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar, di antaranya

1. Nilai mata pelajarannya dibawah nilai sedang

2. Nilai mata pelajarannya dibawah rata-rata kelas (relatif)

3. Prestasi yang dicapai belum maksimal dibandingkan dengan kemampuan intelegensinya.

4. Perasaan siswa yang bersangkutan seperti sulit menangkap pelajaran, tidak bisa konsentrasi, dan lain sebagainya.

Beberapa Langkah cara mengatasi kesulitan belajar, di antaranya :

1. Melakukan diagnosa berdasarkan indikasi kesulitan belajar di atas

2. Pahami jenis kesulitan belajar dan sumbernya.

3. Tentukan jenis belajar yang tepat

4. Tetapkan kepada siapa ia harus berkonsultasi; guru, konselor, psiskolog atau psikiater.

5. Melakukan evaluasi, apakah kesulitan belajarnya sudah teratasi atau belum.

6. Jika kesulitan belajar sudah dapat diatsi, lakukan perbaikan untuk meningkatkan prestasi belajar sesui potensi yang dimilikinya.

  1. TRIK BELAJAR EFEKTIF

1. Belajar Untuk Persiapan Ulangan

Dalam menghadapi ulangan harian atau ulangan umum, sebagian siswa biasanya berhadapan dengan kendala utama yaitu terbatasnya waktu persiapan menjelang hari pelaksanaan. Ini terjadi karena umumnya siswa sering menunda-nunda belajar, mereka belajar hanya karena mau ada ulangan saja. Tetapi ini juga dapat saja terjadi pada siswa yang rutin belajar disebabkan karena merasa kuarang yakin dengan persiapan yang selama ini mereka lakukan.

Agar persiapan menghadapi ulangan lebih efektif, sebaiknya lakukan hal berikut :

    1. Pilihlah pelajaran yang lebih urgent/mendesak untuk dipelajari dengan dasar pertimbangan sebagai berikut :

· Pelajaran tersebut belum dikuasai oleh siswa

· Pelajaran tersebut masuk dalam daftar pelajaran ujian akhir

· Pelajaran tersebut menjadi prasyarat pemilihan jurusan (di SMU)

· Pelajaran tersebut memiliki porsi belajar banyak (di Perguruan Tinggi)

    1. Pilihlah hanya pokok bahasan atau sub pokok bahasan dari pelajaran tersebut yang belum dikuasai dengan baik. Jadi, tidak perlu seluruh pokok bahasan dari pelajaran tersebut harus dipelajari.
    2. Buatlah ringkasan materi dari pokok bahasan yang dipelajari, sehingga jika waktu persiapan masih ada maka siswa cukup belajar dari ringkasan materi tersebut. Itu akan lebih praktis dan efisien.
    3. Hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang siswa adalah persiapan mental. Banyak siswa yang telah siap otaknya dengan materi, tetapi harus menemui kegagalan pada saat ulangan. Hal itu disebabkan mental yang belum siap seperti siswa mudah guup, kurang teliti, atau tergesa-gesa dalam menjawab soal sehingga siswa lupa dengan materi yang sudah dipelajarinya. Sikap mental yang perlu diusahakani siswa sekurang-kurangnya ada 4, meliputi : tujuan ia belajar, minat terhadap pelajaran, percaya diri, dan ketekunan.

2. Pada saat ulangan dan ujian

Lakukan langkah menjawab soal ulangan atau ujian, dengan trik-trik sebagai berikut :

a. Periksa seluruh lembar soal, jika ada yang tidak lengkap segera hubungi pengawas.

b. Perhatikan seluruh petunjuk pengerjaan meliputi : pengisian data diri peserta, bentuk soal, serta jawaban yang diminta termasuk sistem penilaiannya. Sistem penilaian biasanya dibedakan antara penilaian untuk bentuk soal pilihan ganda dengan soal esay atau antara penilian soal ulangan dengan soal kompetensi.

c. Bandingkan jumlah soal yang tersedia dengan alokasi waktu yang diberikan. Misalnya naskah terdiri dari 40 soal dikerjakan selama 2 jam (120 menit) maka itu artinya 1 soal dikerjakan rata-rata 3 menit(120:40). Dengan demikian seorang siswa mengerjakan 1 soal paling lama 3 menit, jika dalam waktu 3 menit belum dapat menyelesaikannya maka dianjurkan untuk pindah ke soal lain.

d. Utamakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu, Jadi boleh saja seorang siswa mencari soal yang mudah sebanyak-banyaknya secara acak dan tidak perlu urut, setelah itu baru ke soal sedang sampai soal yang sukar’

e. Jika seorang siswa ragu-ragu dengan jawabannya maka hendaklah siswa menandai option jawaban yang mendekati benar pada lembar jawabannya dengan tanda “titik” sebagai jawaban sementara sehingga jika waktunya sudah mepet maka jawaban sementara tersebut dapat menjadi pilihan terakhir.

f. Pada bentuk soal pilihan ganda, siswa boleh menjawab soal dengan cara smart (singkat dan tepat). Tetapi untuk soal esay sebaiknya siswa mengerjakan secara rinci dan jelas.

g. Jika seorang siswa sudah menjawab seluruh soal sementara waktu masih ada maka siswa dapat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengecek seluruh pilihan jawaban, khususnya jawaban yang meragukan dan juga mengecek data diri peserta. Berdasarkan pengalaman, sering ada siswa yang langsung seluruh soal sementara ia lupa dengan data dirinya. Akibatnya sangat fatal, walaupun mungkin lembar jawabnya memperoleh nilai bagus tetapi nilai itu tidak bertuan. Jadi jangan korbankan nilai hanya gara-gara tidak lengkap data diri peserta.

h. Pada saat mengerjakan soal, seorang siswa tidak perlu terpengaruh oleh peserta lain atau memikirkan peserta lain. Jika itu terjadi dan diketahui pengawas ruangan maka hal demikian dapat merugikan siswa itu sendiri. Lebih baik kerjakan seluruh soal dengan percaya diri dan manfaatkan waktu sebaik mungkin sampai selesai waktu ulangan.

Tesis

ABSTRACT

Sata Risdiana. Q 100070249: The Mathematics Learning Management in SMP Negeri 2 Batangan Pati. Research Paper. The Postgraduate Program Of The Education Management Master. Muhamadiyah University Of Surakarta 2009.

A Learning management is a process of interaction between the student, teacher, and learning source inside a learning atmosphere. Furthermore, the mathematics learning management is a way to manage the mathematics learning in achieving the proposed goal. The mathematics learning management includes some steps. They are planning, organizing, implementing, and evaluating.

This research aims at knowing: (1) The mathematics learning planning in SMP Negeri 2 Batangan Pati, (2) The mathematics learning organization in SMP Negeri 2 Batangan Pati, (3) The mathematics learning implementation in SMP Negeri 2 Batangan Pati, (4) The Mathematics Learning Evaluation in SMP Negeri 2 Batangan Pati.

The methods of collecting the data are observation, documentation, and interview. The method of analyzing the data is the qualitative method with an ethnography approach. The writer uses the ethnography approach for knowing and understanding the original and natural aspects of the informants view in every aspect of life. The writer does this research in SMP Negeri 2 Batangan Pati since February to March 2009.

The study shows that (1) the mathematics learning planning in SMP Negeri 2 Batangan is good. Planning is a process of arranging something for achieving the goal. The mathematics teacher of SMP Negeri 2 Batangan Pati makes a set of learning equipment in every beginning of each semester as a learning plan in order to determine the learning aim and make easy the steps of learning process. (2) The mathematics learning organization of SMP Negeri 2 Batangan is well organized. Every mathematics teacher in SMP Negeri 2 Batangan has a duty, responsibility, and well-organized schedule. (3) The mathematics learning implementation in SMP Negeri 2 Batangan is good. Commonly, the mathematics teacher of SMP Negeri 2 Batangan can implement the teaching learning process well, however, they cannot act the learning planning based on the time allocation. The mathematic teachers of SMP Negeri 2 Batangan has a vary method in teaching, they come to class on time, and they give a flash back after explaining the material. (4) The evaluation of mathematics learning in SMP Negeri 2 Batangan is also good. It includes the daily and middle semester evaluation. The mathematics teachers of SMP Negeri 2 Batangan use them for determining the students’ grade of school report book. The passing grade is the lowest limit of the students’ grade. The mathematics teachers of SMP Negeri 2 Batangan give a remedial test to the students when they can not pass the passing grade. In other side, they enrich their material understanding when they can pass the passing grade.

Keyword: Management, Learning, and Mathematics

Lesson plan

LESSON PLAN

SUBJECT : Mathematics

GRADE : VII

SEMESTER : I

STANDARD OF COMPETENCE:

Understand the properties of number operations and their use in problem solving.

TIME ALLOCATION: 2 x 40 minutes

A. BASIC COMPETENCE

1.1 Determine estimate of the result of operation on integers and fraction to the nearest unit has been determined.

B. INDICATORS

1. To use negative numbers

2. To draw integers in a number line.

3. To compare integers

C. LEARNING OBJECTIVES

After studying this lesson, student will be able to:

1. Identify integers

2. graph integers

3. compare and order integers

D. MEDIA

Power points presentation

E. METHODS

Direct instruction

F. INTRODUCTION

1. The student try to understanding their learning objective

2. The student do same activities the get their apperception and motivation

G. MAIN ACTIVITIES

1. After answering the real-life problem, the teacher explains that the problem is one example of the use of the concept of integers. Then starts to introduce the definition of integers and illustrate it by a number line.

2. By giving another real-life problem, the teacher guides students to identify integers used in the problem.

3. Students try to identify integers used in a problem/situation that is given by the teacher.

4. Students choose a different integer and try to graph it on a number line

5. Students choose another pair of integers and try to compare them

6. By using the knowledge of graphing integers on a number line, the teacher explains how to order integers in a real-life problem

7. Students are asked to formulate a real life problem related to ordering integers.

8. Students choose an integer and try to determine its opposite.

9. To check their understanding about integers, students are asked to solve the word problems about integers provided by the teacher.

C. CLOSING

1. The students try get conclusion

2. The students get assignment from the teacher

Pati, June 2009

Mathematics Teacher


Sata Risdiana, S.Pd

Jumat, 02 Oktober 2009

Arisan Motor



I. JENIS ARISAN : ARISAN LELANG SEPEDA MOTOR

II. JENIS KENDARAAN : SEGALA KENDARAAN

III. PESERTA : UMUM

IV. KEWAJIBAN DAN TATA TERTIB BAGI PESERTA

1. Jangka waktu arisan kurang lebih 48 bulan

2. Setoran / pembayaran arisan Rp. 150.000 di Panitia Arisan

3. Peserta wajib setor sampai dengan arisan selesai

4. Menggunakan sistem perolehan tetap Rp. 13.000.000 selisih harga motor menjadi tanggung jawab peserta.

5. Lelang minimal Rp 13.000.000 ditambah administrasi penyelenggaraan di kurangi hasil pembayaran arisan peserta (4.390.00)

6. Peserta wajib membuat surat pernyataan / kuasa yang ditanda tangani oleh peserta, suami /istri/orang tua bagi yang masih bujangan

7. Peserta yang mengundurkan diri sebelum arisan selesai uang yang telah masuk dikembalikan 50 % setelah ada penggantinya.

8. Jika peserta setelah mendapatkan arisan dan tidak dapat setor dalam waktu 1 bulan panitia berhak menarik jaminan sesuai dengan surat perjanjian.

9. Jika peserta meninggal dunia, maka ahli waris / kerabat wajib melunasi sampai dengan selesai.

10. Keterlambatan setoran 1 minggu dikenakan denda 10 %, > 1 minggu 20 %, > 2 minggu 30 %, > 3 minggu 40 %, dipandang perlu demi kelancaran dan suksesnya arisan

11. BPKB sebagai anggunan / jaminan

12. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam ketetapan ini dapat ditambahkan jika dipandang perlu demi

kelancaran arisan.


V. HAK BAGI PESERTA

1. Memperoleh sepeda motor

2. Memperoleh BPKB setelah arisan berakhir

3. Lelang sesuai dengan kemampuan


VI. LAIN LAIN

1. Lelang dengan sistem terbuka dengan kenaikan Rp 100.000

2. Biaya administrasi dan penyelenggaraan 3%

3. Sepeda motor dapat memilih sesuai dengan selera dari berbagai merk dengan persetujuan panitia.

4. Dapat diambil uang dengan memberikan jaminan dengan ketentuan dan persetujuan dari panitia.

5. Pembayaran arisan dapat ditransfer melalui :

a. Bank BRI A.N. Sata Risdiana, S.Pd

No. Rekening : 0546-01-002132-50-4

b. Bank Jateng, A.N. Sata Risdiana, S.Pd

No. Rekening : 2-092-00080-2



Panitia
Sata Risdiana, S.Pd